Deretan Nama Fashion Designer Indonesia, Kreator Gaya Ikonik

 Di balik setiap gaun glamor yang memikat hingga setelan rapi yang mencuri perhatian, ada sosok kreatif yang memainkan perannya. Yups, fashion designer! Mereka adalah para visioner yang mengubah imajinasi menjadi karya nyata, menciptakan tren yang kemudian mendominasi runway, street style, hingga koleksi lemari pakaian kita. Siapa bilang pakaian hanya soal penampilan? Di tangan seorang fashion designer, setiap potong kain memiliki cerita yang layak untuk diceritakan. 

Indonesia juga punya banyak fashion designer yang terkenal dengan berbagai karyanya yang menakjubkan lho! Mau tahu siapa aja? Yuk, kenalan sama beberapa deretan fashion designer Indonesia ternama yang telah berhasil membawa nama bangsa ke kancah internasional berikut ini!


Daftar Fashion Designer Indonesia Terkenal

1. Anne Avantie

Anne Avantie, seorang desainer yang memulai karir sejak tahun 1989, telah mengukir nama besar dalam dunia fashion Indonesia berkat eksplorasinya terhadap busana nasional dan kain tradisional. Identitas rancangannya yang khas berpusat pada kebaya, sebuah busana ikonik Indonesia, meskipun ia memodifikasinya agar lebih relevan dengan tren modern.

Anne tidak pernah menabrak aturan baku kebaya yang dianggap sakral. Sebaliknya, ia memperkaya desainnya dengan elemen-elemen mewah seperti manik kristal, bordir, sulaman tangan, hingga hiasan bulu yang memberikan sentuhan glamor. Dalam rancangannya, kain tradisional seperti batik, tenun sutra, dan lurik juga sering menjadi kanvas utama. Anne bahkan memperkenalkan teknik baru seperti melukis pada kain tenun sutra dan menambahkan kristal pada batik, menjadikannya karya yang unik dan memikat.

Komitmennya terhadap budaya Indonesia dan inovasi dalam dunia fashion telah membuahkan berbagai penghargaan. Di antaranya adalah Kartini Award 2005 dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia dan undangan untuk tampil di Kuala Lumpur Asia Fashion Week 2004. Ia juga aktif di berbagai pergelaran mode, termasuk acara tren Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), dimana ia bergabung sebagai anggota.

Selain merancang busana kebaya eksklusif untuk klien individu di bawah merek Anne Avantie, ia juga menjangkau pasar yang lebih luas melalui lini busana siap pakai bernama “Batiken Lawasan”. Produk ini menampilkan batik dengan desain yang sederhana namun tetap elegan, menjadikannya pilihan yang digemari oleh banyak kalangan.

Dengan semangatnya untuk memadukan nilai tradisional dan modern, Anne Avantie telah berhasil tidak hanya mempertahankan eksistensi kebaya di era modern. Tetapi juga mempromosikan kain tradisional Indonesia ke kancah internasional.


2. Sebastian Gunawan

Sebastian Gunawan atau yang kerap disapa Seba adalah salah satu nama paling berpengaruh dalam industri mode Indonesia. Lahir di Jakarta pada 2 Juli 1967, ketertarikannya terhadap dunia fashion sudah muncul sejak muda. Ia memulai pendidikannya di bidang desain mode di LPTB Susan Budihardjo, sebelum melanjutkan ke Los Angeles dan akhirnya memperdalam ilmunya di pusat mode dunia, Instituto Artistico Dell’Abbigliamento Marangoni, Milan, Italia. Setelah menyelesaikan studinya disana, ia mendirikan brand sendiri dan pada tahun 1993 merilis koleksi debutnya dengan menggunakan nama “Sebastian Gunawan”.

Desain-desain Sebastian Gunawan dikenal dengan nuansa Eropa yang elegan berpadu dengan elemen lokal. Ia kerap menonjolkan detail seperti teknik embroidery, payet buatan tangan, batu permata, hingga kristal Swarovski. Sentuhan glamor menjadi ciri khas utama dari setiap rancangannya, menjadikan nama Sebastian Gunawan sebagai salah satu ikon fashion Indonesia di kancah internasional.

Pada tahun 1995, Seba memperluas cakupan karyanya dengan meluncurkan label Votum, koleksi siap pakai yang menjadi label sekundernya. Dalam perjalanan ini, ia berkolaborasi dengan istrinya, Christina Panarese, yang berasal dari Italia. Kolaborasi mereka semakin berkembang pada tahun 2000 dengan peluncuran Sebastian Red, koleksi siap pakai dengan sentuhan adibusana.

Tidak berhenti di situ, karir Sebastian terus melesat. Pada tahun 2006, ia memperkenalkan label Sebastian Sposa yang berfokus pada rancangan gaun pengantin. Sebagai ekspresi kreativitas lain, ia dan Christina juga meluncurkan Bubble Girl, koleksi busana anak-anak.

Sebelum mencapai puncak kejayaan sebagai desainer, Sebastian menjalani perjalanan pendidikan dan profesional yang mengesankan. Ia memulai kursus di Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo pada tahun 1984. Selanjutnya, ia melanjutkan studi di Fashion Institute of Design and Merchandising, Los Angeles, pada tahun 1987. Serta di Istituto Artistico dell’Abbigliamento Marangoni, Milan, pada tahun 1989.

Pengalaman profesionalnya mencakup berbagai peran, seperti menjadi asisten PR Manager di sebuah perusahaan peralatan kelautan di Jakarta. Hingga bekerja sebagai asisten desainer di Park’s Tuxedo and Bridals, Los Angeles, pada tahun 1987-1988. Ia juga sempat menjadi desainer paruh waktu di Egon von Furstenberg, Milan, pada tahun 1990-1991.

Saat ini, karya Sebastian Gunawan dapat ditemukan di berbagai pusat perbelanjaan ternama dan butik eksklusif miliknya di kawasan Harmoni, Jakarta. Dengan kombinasi pendidikan, pengalaman, dan kecintaan pada dunia mode, Sebastian Gunawan telah membangun karir yang bagus. Menjadikannya salah satu desainer paling berpengaruh di Indonesia.


3. Adrian Gan

Adrian Gan, desainer mode berbakat Indonesia, memulai karirnya pada tahun 1986 dengan karakter desain yang dikenal kuat dan unik. Ia menonjolkan eksplorasi struktur dalam setiap rancangannya, sering kali bereksperimen dengan bentuk dan material baru. Namun, Adrian selalu memastikan bahwa daya pakai dan estetika tetap menjadi prioritas utama dalam setiap karyanya.

Salah satu momen paling menonjol dalam kariernya adalah ketika ia mengeksplorasi teknik origami dalam pergelaran tunggal pada tahun 2006 yang memukau penonton dengan kreativitasnya. Selain itu, ia juga terinspirasi oleh elemen budaya Indonesia, seperti saat menciptakan koleksi yang mengambil bentuk arsitektur rumah tradisional Minangkabau dalam acara Bazaar Fashion Concerto tahun 2008. Pendekatan Adrian yang memadukan seni modern dengan kekayaan budaya lokal menjadikan rancangannya sangat dihargai.

Sebagai lulusan dari Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budihardjo Jakarta, Adrian percaya bahwa identitas desain adalah refleksi jati diri seorang desainer. Filosofi ini menjadikan setiap karyanya tidak hanya unik tetapi juga memiliki sentuhan personal yang mendalam. Tidak heran jika ia telah menerima berbagai penghargaan, termasuk menjadi juara pertama kompetisi siswa LPTB Susan Budihardjo pada tahun 1985. Penghargaan ini menjadi pijakan awal bagi Adrian untuk terus mengembangkan kreativitasnya dalam dunia mode.

Adrian Gan dikenal dengan jahitan yang sangat rapi, eksplorasi mendalam terhadap elemen budaya, dan detail sulaman yang memikat. Karakteristik ini menjadikan rancangannya banyak diminati untuk pesanan khusus. Selain itu, salah satu ciri khas dari Adrian adalah kemampuannya untuk menampilkan DNA desain pribadinya tanpa melupakan sisi idealisme yang ia junjung tinggi.

Dengan karya-karya yang memadukan seni, budaya, dan kepraktisan, Adrian Gan telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu desainer papan atas Indonesia yang terus menginspirasi generasi baru di dunia fashion.


4. Peggy Hartanto

Sejak duduk di bangku SMA, Peggy Hartanto telah menanamkan cita-cita besar untuk menjadi seorang desainer busana. Demi mewujudkan impian tersebut, ia melanjutkan pendidikannya di Raffles College of Design and Commerce di Sydney, Australia. Usai menyelesaikan studinya, Peggy mengawali perjalanan karier profesionalnya dengan bekerja bersama desainer kenamaan Australia, Collette Dinnigan, selama satu setengah tahun. 

Pada tahun 2011, Peggy kembali ke tanah air dan mulai membangun label fashion miliknya yang diberi nama sesuai namanya sendiri, Peggy Hartanto. Ia percaya bahwa setiap koleksi busana harus memiliki cerita yang kuat sebagai fondasi. Dengan pendekatan ini, ia berusaha menciptakan karya yang saling terhubung satu sama lain dan mampu bersaing di panggung mode internasional.

Gaya rancangan Peggy dikenal melalui tiga kata kunci, yaitu berani, elegan, dan minimalis. Meski banyak dipengaruhi oleh pengalamannya di Australia, Peggy juga tak ragu menyisipkan elemen budaya Indonesia ke dalam beberapa koleksinya, termasuk melalui motif-motif tradisional yang diolah secara modern.

Karya-karya Peggy telah dipakai oleh berbagai selebritas internasional seperti Anne Heche, Judy Reyes, dan Guiliana Rancic. Ia juga aktif memperkenalkan desainnya melalui berbagai ajang mode bergengsi di negara-negara seperti Inggris, Australia, Amerika Serikat, dan Prancis. Berkat kontribusinya di dunia seni dan mode, Peggy Hartanto berhasil masuk dalam daftar bergengsi Forbes 30 Under 30 Asia: The Arts.


5. Didiet Maulana

Didiet Maulana adalah seorang desainer busana dan wirausahawan asal Indonesia yang lahir pada 18 Januari 1981. Ia menyelesaikan pendidikan tinggi di Universitas Katolik Parahyangan dengan mengambil jurusan Arsitektur. Karier profesionalnya dimulai di dunia hiburan, dimana ia bekerja sebagai staf talent dan asisten direktur artis di MTV Indonesia selama tiga tahun. 

Setelah itu, ia melanjutkan karier di dunia ritel sebagai kepala divisi komunikasi pemasaran di PT Gilang Agung Perkasa selama tujuh tahun. Pada tahun 2012, Didiet memutuskan untuk mengejar passionnya di bidang fashion dengan mendirikan label IKAT Indonesia, sebuah brand yang mengangkat kekayaan busana tradisional Nusantara, khususnya tenun ikat dalam gaya yang modern dan elegan.


6. Biyan Wanaatmaja

Biyan Wanaatmadja yang lebih dikenal sebagai Biyan adalah desainer asal Indonesia kelahiran Surabaya pada 20 Oktober 1954. Namanya telah menembus industri mode internasional berkat koleksi eksklusif dari labelnya seperti Biyan dan Biyan Bride. Tak hanya bermain di ranah high fashion, ia juga merambah pasar yang lebih luas melalui label Studio 133 dan (X),S,M,L yang menyasar segmen ready-to-wear.

Biyan menempuh pendidikan mode di Muller & Sohn Private Modeschule di Düsseldorf, Jerman dan The London College of Fashion di Inggris. Karya-karyanya telah hadir di berbagai butik mewah di Asia, termasuk di Tokyo, Osaka, Taipei, Singapura, Kuala Lumpur, dan yang terbaru di Lane Crawford, IFC Mall, Hong Kong.

Ciri khas dari koleksi Biyan adalah sentuhan harmonis antara elemen tradisional Indonesia dengan gaya modern. Ia juga dikenal konsisten mengusung filosofi desain yang menyeimbangkan antara kesederhanaan dan kemewahan dalam konteks modernitas.


7. Hian Tjen

Hian Tjen, desainer kenamaan asal Indonesia, lahir pada tahun 1985 di Pemangkat, sebuah kota kecil di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Tumbuh di lingkungan keluarga sederhana, jiwa kreatifnya mulai muncul sejak kecil. Sang ibu yang bekerja sebagai penjahit menjadi inspirasi awal baginya. Dari potongan kain sisa, Hian kecil mulai menciptakan pakaian untuk boneka kakaknya.

Keinginan kuat untuk menjadi desainer membawa Hian Tjen merantau ke Jakarta usai menyelesaikan pendidikan SMA pada tahun 2002. Ia kemudian melanjutkan studi di Esmod Jakarta dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 2003. Selepas kuliah, ia sempat bekerja di dua perusahaan ritel, merancang pakaian siap pakai yang diproduksi dalam skala besar.

Namun, semangat untuk memiliki brand sendiri membawanya pada keputusan besar, dimana ia mendirikan brand sendiri pada tahun 2008. Di butik miliknya yang berlokasi di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Hian Tjen memilih untuk fokus pada desain evening gown dan busana pengantin bridal. Ciri khas desainnya yang detail, elegan, feminin, dan penuh kemewahan membuat karyanya banyak menuai pujian.

Tak hanya berkarya di dalam negeri, Hian Tjen juga aktif menampilkan koleksinya di berbagai panggung mode bergengsi dunia. Pada ajang Milan Fashion Week Fall/Winter 2020/2021, ia mempersembahkan koleksi bertajuk “Perfect10n” yang terinspirasi dari komunitas Amish. Prestasinya berlanjut pada Arab Fashion Week 2022/2023, dimana ia menjadi satu-satunya desainer asal Indonesia yang tampil. Di acara yang digelar di Dubai Design District, Uni Emirat Arab tersebut, Hian Tjen memamerkan koleksi couture bertema “Provenance” yang memperkuat reputasinya sebagai desainer berbakat dengan visi global.


8. Surya Abduh

Surya Abduh merupakan salah satu desainer muda Indonesia yang namanya semakin dikenal luas berkat kepiawaiannya dalam merancang kebaya dengan sentuhan detail yang anggun dan memikat. Salah satu aktris ternama yang pernah memakai desain karya Surya Abduh adalah Tara Basro dalam sesi foto pre-wedding-nya. Dalam kesempatan tersebut, Tara tampil begitu memukau dan elegan.


9. Sapto Djojokartiko


Sapto Djojokartiko merupakan salah satu desainer busana ternama asal Indonesia yang lahir dan besar di Kota Solo, Jawa Tengah, sebuah kota yang kaya akan tradisi dan budaya. Nilai-nilai budaya inilah yang menjadi sumber inspirasi utama dalam setiap karya fashion yang ia ciptakan. Kecintaannya pada dunia sketsa mengantarkannya ke industri mode, dimana ia mulai menapaki karir pada tahun 1997 dengan melanjutkan studi di bidang Fashion Design & Pattern Making di L’Ecole Supérieure des Arts et Techniques de la Mode (ESMOD).

Setelah menyelesaikan pendidikan di ESMOD pada 1998, Sapto sempat mengeksplorasi berbagai peran di industri kreatif, mulai dari desainer kostum, stylist, illustrator, hingga makeup artist. Namun, pada tahun 2004, ia mulai secara serius menekuni dunia fashion sebagai profesi utama. Tiga tahun berselang, ia meluncurkan brand Sapto Djojokartiko yang kemudian berkembang menjadi salah satu nama besar di industri mode Indonesia.

Pada tahun 2009, semangatnya terhadap couture membuahkan lini Ready To Wear Collection yang langsung mendapat sambutan positif dari publik. Prestasinya pun tak berhenti di situ, Sapto meraih gelar Fashion Designer of The Year dalam Elle Style Awards 2011, serta penghargaan The Best Pattern Maker dari ESMOD, almamaternya.

Karya-karyanya dikenal karena mampu memadukan keindahan budaya tradisional Indonesia dengan pendekatan modern yang elegan. Tak hanya fokus pada pakaian, koleksi Sapto juga mencakup sepatu, aksesori, hingga kacamata.

Itulah beberapa nama fashion designer Indonesia yang membanggakan! Para desainer ini telah membuktikan bahwa Indonesia memiliki kreativitas yang mampu bersaing di kancah global. Karya mereka tidak hanya indah, tetapi juga menjadi simbol pelestarian budaya yang relevan dengan tren dunia fashion modern. 

Share this:

JOIN CONVERSATION

    Blogger Comment

0 Comments:

Posting Komentar