Sustainable Fashion, Tren Fashion Ramah Lingkungan

 Pernahkah kamu berpikir dari mana asal-usul baju yang kamu pakai sekarang? Siapa yang menjahitnya, bahannya dari mana, dan ke mana akhirnya akan pergi setelah tak lagi kamu pakai? Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin terdengar sepele, tapi justru jadi kunci dari satu isu besar yang sedang mengguncang dunia fashion, yaitu sustainable fashion atau fashion berkelanjutan.

Kita hidup di zaman di mana trend fashion berubah secepat kilat, apa yang hits minggu ini bisa jadi sudah tidak trend lagi minggu depan. Fenomena ini dikenal sebagai fast fashion, sebuah sistem produksi pakaian yang cepat, murah, dan massal untuk memenuhi selera pasar yang terus berubah. Tapi di balik harga miring dan koleksi yang berganti tiap musim, tersimpan realita yang tak seindah etalase toko. Mulai dari limbah tekstil yang menggunung, pencemaran air akibat pewarna sintetis, hingga eksploitasi buruh di negara berkembang, semuanya terjadi demi memproduksi baju yang mungkin hanya kita pakai dua kali, lalu dilupakan.

Nah, di sinilah sustainable fashion muncul sebagai “penyelamat” dari sisi gelap industri mode. Konsep ini mengajak kita untuk lebih bijak dalam memilih, membeli, dan memakai pakaian. Bukan berarti kamu harus berhenti belanja atau langsung beralih ke gaya hidup minimalis ekstrem kok! Tapi lebih ke soal kesadaran, apakah baju ini benar-benar kamu butuhkan? Bisa tahan lama atau justru cepat rusak dan menjadi sampah?

Di artikel ini, kami akan membahas lebih dalam soal apa itu sustainable fashion, ciri dan manfaat sustainable fashion. Yuk, simak selengkapnya berikut ini!


Apa Itu Sustainable Fashion?

Sustainable fashion adalah sebuah pendekatan dalam dunia fashion yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dari industri pakaian terhadap lingkungan. Istilah ini merujuk pada serangkaian praktik dalam merancang, memproduksi, mendistribusikan, hingga mengenakan pakaian dengan cara yang lebih bertanggung jawab terhadap alam dibandingkan metode konvensional. 

Konsep ini mulai dikenal luas seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup ramah lingkungan. Inti dari sustainable fashion adalah menciptakan keseimbangan antara perkembangan tren busana dengan pelestarian ekosistem bumi.


Ciri Sustainable Fashion

1. Menggunakan Bahan Berkelanjutan

Salah satu ciri dari sustainable fashion adalah penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan bisa diperbarui. Contohnya adalah kapas organik, linen, serta serat alami lain yang tidak menggunakan bahan kimia berbahaya dalam proses penanamannya. Selain bahan alami, bahan dari serat daur ulang juga banyak digunakan untuk mengurangi limbah. Intinya, bahan-bahan ini dipilih karena memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih rendah dibandingkan material konvensional.


2. Produksi Berkelanjutan

Proses produksi dalam sustainable fashion sangat memperhatikan efisiensi penggunaan air, energi, dan bahan baku. Setiap tahap, mulai dari pewarnaan kain hingga penjahitan, diupayakan untuk menghasilkan limbah seminimal mungkin dan tidak mencemari lingkungan. Misalnya, menggunakan pewarna alami yang tidak mencemari air atau menerapkan sistem sirkular dalam pengelolaan limbah produksi.


3. Memilih Bahan dengan Jejak Karbon yang Rendah

Bahan-bahan yang digunakan dalam sustainable fashion biasanya memiliki jejak karbon lebih kecil, artinya jumlah emisi karbon yang dilepaskan selama proses produksinya jauh lebih sedikit. Contohnya kapas organik mampu mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak bergantung pada pupuk kimia dan pestisida.


4. Daur Ulang dan Bisa Didaur Ulang

Sustainable fashion tidak hanya menggunakan bahan daur ulang, tapi juga dirancang supaya mudah didaur ulang di masa depan. Desainnya memungkinkan pakaian dipisah menjadi komponen-komponen seperti kancing, resleting, dan kain untuk digunakan kembali. Dengan begitu, pakaian tidak berakhir sebagai limbah di tempat pembuangan akhir.


5. Pekerjaan dan Kesejahteraan Pekerja

Ciri lain yang tidak kalah penting adalah aspek sosial. Merek fashion berkelanjutan harus memastikan kondisi kerja yang adil dan manusiawi untuk semua pekerjanya, dari pabrik hingga rantai distribusi. Ini mencakup upah yang layak, jam kerja yang masuk akal, lingkungan kerja yang aman, dan tidak adanya eksploitasi tenaga kerja anak atau buruh paksa.


6. Transparansi dan Akuntabilitas

Merek-merek yang mengusung sustainable fashion biasanya sangat terbuka mengenai proses produksinya. Mereka bersedia membagikan informasi tentang asal bahan, siapa yang memproduksi, dan dimana proses produksi dilakukan. Transparansi ini biasanya didukung oleh sertifikasi resmi dan audit pihak ketiga sebagai bukti bahwa klaim keberlanjutan mereka bukan sekedar strategi pemasaran.


7. Produksi Lokal atau Regional

Untuk mengurangi dampak lingkungan dari transportasi jarak jauh (seperti pengiriman antar negara atau benua), beberapa merek memilih untuk memproduksi pakaian secara lokal atau regional. Keputusan ini juga membantu mendukung ekonomi lokal dan memberikan dampak sosial yang lebih langsung pada komunitas sekitar.


8. Inovasi Teknologi

Sustainable fashion juga identik dengan penggunaan teknologi mutakhir untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan. Misalnya, teknologi mesin otomatis yang hemat energi. Inovasi ini tidak hanya mempercepat produksi, tapi juga menjaga kualitas dan mengurangi beban lingkungan.


9. Kampanye Sosial dan Edukasi

Merek-merek fashion berkelanjutan umumnya tidak hanya fokus menjual produk, tetapi juga aktif dalam kampanye sosial dan edukasi. Mereka berusaha mengedukasi publik tentang isu-isu seperti dampak fast fashion, limbah tekstil, atau hak pekerja garmen. Hal ini dilakukan melalui media sosial, kampanye komunitas, dan lainnya.


10. Kualitas Tinggi dan Umur Pakai Panjang

Salah satu prinsip utama sustainable fashion adalah mengurangi konsumsi berlebihan. Oleh karena itu, pakaian dibuat dengan kualitas tinggi supaya bisa dipakai dalam jangka panjang, tidak mudah rusak, sobek, atau luntur. Hal ini mengurangi kebutuhan konsumen untuk membeli pakaian baru terus-menerus, sehingga dapat mengurangi jumlah limbah tekstil dan beban produksi global.


Manfaat Sustainable Fashion

1. Mengurangi Limbah Pakaian

Pakaian dengan kualitas rendah dan harga murah biasanya cepat rusak dan berakhir di tempat pembuangan sampah yang tentu berdampak buruk bagi lingkungan. Sustainable fashion hadir sebagai solusi dengan memanfaatkan bahan daur ulang dan desain yang tahan lama, sehingga volume limbah tekstil dapat ditekan secara signifikan.


2. Menjunjung Kesejahteraan Pekerja

Industri pakaian tradisional seringkali diwarnai dengan praktik kerja yang tidak manusiawi, seperti jam kerja berlebihan, upah rendah, hingga lingkungan kerja yang membahayakan kesehatan. Dalam sistem sustainable fashion, aspek etis menjadi prioritas, termasuk pemberian upah layak, jam kerja yang wajar, dan perlindungan terhadap keselamatan pekerja.


3. Menghemat Penggunaan Air

Proses produksi pakaian konvensional, seperti pencucian, pencelupan, hingga penyelesaian akhir menghabiskan air dalam jumlah besar. Namun, fashion berkelanjutan menggunakan bahan-bahan organik seperti linen atau rami yang memerlukan lebih sedikit air, sehingga mampu mengurangi tekanan terhadap sumber daya air bersih.


4. Menekan Emisi Gas Rumah Kaca

Sustainable fashion umumnya memanfaatkan bahan-bahan yang mudah terurai secara alami (biodegradable) dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Selain itu, proses produksinya cenderung lebih hemat energi, tidak menggunakan pestisida, dan menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah. Hal ini berkontribusi langsung dalam upaya mengurangi polusi udara dan memperlambat laju perubahan iklim.

Nah, itulah beberapa ciri dan manfaat sustainable fashion yang perlu kamu ketahui untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Share this:

JOIN CONVERSATION

    Blogger Comment

0 Comments:

Posting Komentar