Fashion Pria Dulu dan Kini: Dari Jas Klasik ke Street Style


👔 Fashion Pria Dulu dan Kini: Dari Jas Klasik ke Street Style 👟

Gaya berpakaian pria telah melalui perjalanan panjang — dari kesan kaku dan formal menuju tampilan kasual yang penuh karakter. Perubahan ini tidak hanya mencerminkan evolusi selera, tapi juga cara pandang baru tentang identitas, kenyamanan, dan ekspresi diri.
Mari kita lihat bagaimana mode pria berevolusi dari masa ke masa, hingga tiba di era street style yang mendefinisikan gaya modern saat ini.



🎩 1. Elegansi Klasik: Simbol Status dan Kehormatan

Pada awal abad ke-20, pria identik dengan jas tiga potong, topi fedora, dan sepatu kulit mengilap. Setiap detail menunjukkan status sosial dan sopan santun. Pakaian adalah tanda kehormatan — bukan sekadar penampilan.
Inspirasi gaya datang dari tokoh-tokoh seperti Cary Grant dan Gregory Peck, yang mempopulerkan tampilan “gentleman” dengan potongan rapi dan warna netral.

💡 Ciri khas era ini: formalitas tinggi, siluet kaku, dan bahan berkualitas tinggi seperti wol serta tweed.



💼 2. Revolusi Gaya: Tahun 60–70-an

Dekade ini menandai awal perubahan besar. Musik, politik, dan kebebasan berekspresi memengaruhi cara pria berpakaian.

1. Tahun 60-an memperkenalkan jas ramping bergaya mod ala The Beatles.
2. Tahun 70-an menghadirkan warna cerah, celana cutbray, dan motif mencolok.
Pria mulai berani tampil berbeda — mode menjadi cermin kepribadian, bukan hanya kewajiban sosial.

💡 Kata kunci: kebebasan berekspresi dan keberanian bereksperimen.



🕶️ 3. Era 80–90-an: Gaya Maskulin hingga Kasual Santai

Tahun 80-an menonjolkan power dressing — jas bahu lebar dan dasi tebal mencerminkan kekuatan dan kesuksesan bisnis.
Namun, saat memasuki 90-an, suasana berubah: muncul gaya grunge dan streetwear awal, dipengaruhi oleh musik rock dan hip-hop. Flanel, jeans longgar, dan sneakers menjadi simbol anti-formalitas.

💡 Tren utama: transisi dari “rapi dan tegas” menuju “santai tapi percaya diri”.



👕 4. Era Modern: Street Style dan Identitas Diri

Kini, fashion pria tidak lagi terikat aturan klasik. Street style menjadi bahasa universal yang memadukan kenyamanan, kreativitas, dan keunikan. Hoodie, celana kargo, oversized shirt, hingga jaket bomber menjadi andalan generasi muda.
Brand seperti Off-White, Supreme, hingga Fear of God membawa streetwear ke level high fashion.

💡 Ciri khas era kini: mix & match bebas — sneakers bisa dipadu dengan jas, dan jaket denim bisa tampil di runway.



🌍 5. Masa Depan Fashion Pria: Antara Fungsional dan Eksperimental

Perkembangan teknologi dan kesadaran lingkungan memunculkan arah baru: fashion berkelanjutan dan fungsional.
Bahan daur ulang, desain modular, hingga pakaian multifungsi kini menjadi tren. Pria modern tak hanya ingin tampil keren, tapi juga sadar makna di balik pakaiannya.

💡 Arah baru: minimalis, sadar lingkungan, dan terbuka pada ekspresi gender yang lebih fleksibel.




🌟 Kesimpulan

Dari jas klasik hingga street style, fashion pria telah berubah dari simbol status menjadi wadah ekspresi diri.

Kini, berpakaian bukan lagi tentang mengikuti aturan, melainkan tentang menemukan gaya pribadi yang nyaman, percaya diri, dan relevan dengan zaman.



Share this:

JOIN CONVERSATION

    Blogger Comment

0 Comments:

Posting Komentar